dr. Sutjahjo Suherman : " PEMBERIAN ALKOHOL SESEKALI DOSIS TINGGI (BINGE-PATTERN) PADA TIKUS HAMIL MENURUNKAN IGF-I DAN ALDH, MENINGKATKAN APOPTOSIS, SERTA MENGAKIBATKAN FETALALCOHOL SYNDROME PADA BAYINYA "

Rabu, 23 Desember 2015. Program Pascasarjana kembali mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Promovendus dr. Sutjahjo Suherman, Sp.A dari Program Doktor Ilmu Kedokteran dengan disertasinya yang berjudul " PEMBERIAN ALKOHOL SESEKALI DOSIS TINGGI (BINGE-PATTERN) PADA TIKUS HAMIL MENURUNKAN IGF-I DAN ALDH, MENINGKATKAN APOPTOSIS, SERTA MENGAKIBATKAN FETALALCOHOL SYNDROME PADA BAYINYA ". Acara sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

[caption id="attachment_4366" align="alignright" width="300"]IMG_6548 Prof. dr. Soetjiningsih, Sp.A(K). menyerahkan penghargaan kepada Promovendus dr. Sutjahjo Suherman, Sp.A sebagai tanda lulus ujian terbuka program doktor[/caption]

Dalam disertasinya dinyatakan bahwa Adiksi minuman beralkohol oleh ibu-ibu pada awal kehamilan akan mengakibatkan Fetal Alcohol Syndrome (FAS )pada bayinya. Studi ini bertujuan untuk membuktikan terjadinya Fetal Alcohol Syndrome yang diakibatkan oleh pemberian minim alcohol sesekali dosis tinggi (binge-pattern) pada tikus Wistar sejak awal kehamilannya.

Metode yang dipakai adalah penelitian eksperimental yang menggunakan rancangan posttest only control group. Tikus-tikus Wistar dibuat dalam keadaan prakondisi hamil, kemudian dibagi dalam 2 kelompok, kelompok pertama, sebagai kontrol, diberi makan dan minum akuades, sedangkan kelompok kedua diberi makan dan minum etanol 40. Bayi-bayitikus yang lahir, kemudian diobservasi dan didata serta dibagi ke dalam 3 kelompok,yaitu bayi-bayi tikus normal yang dilahirkan oleh induk tikus yang diberi minum akuades, bayi tikus normal dari induk yang diberikan minum etanol 40 dan bayi tikus dengan fenotipFAS dari induk yang diberi minum etanol 40.

IGF-l, ALDH, indeks Apoptosis, histopatologi dari hati dan otak bayi-bayi tikus ini kemudian diobservasi dan dianalisa. Perbedaan semua parameter ini kemudian dibandingkan dengan menggunakan analisa ANOVA one way dan dianggap bermakna pada p < 0,05. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa memang terbukti bayi-bayi tikus dengan defek FAS dilahirkan oleh induk tikus Wistar yang diberikan minum etanol sesekali dosis tinggi (binge-pattern) selama kehamilannya. Selain itu juga didapatkan perbedaan yang bermakna dari IGF-l, ALDH, dan indeks Apoptosis diantara 3 kelompok bayi-bayi tikus ini (p< 0,05), yakni bayi-bayi tikus normal dari induk yang diberi minum akuades, bayi tikus normal dari induk yang diberi minum etanol, dan bayi-bayi tikus FAS dari induk yang diberi minum etanol.

Kadar IGF-} untuk ketiga kelompok bayi tikus itu masing- masing adalah: 56,59 ± 0,52 ng/ml, 55,17 ± 2,41 ng/rnl, dan 36,64 ± 4,86 ng/ml. Kadar ALDH untuk ketiga kelompok bayi tikus itu masing-masing adalah: 21,41 ± 2,38 ng/ml, 21,16 ± 4.77 ng/ml, dan 17.05 ±2,68 ng/ml. Indeks Apoptosis otak ketiga kelompok bayi tikus itu adalah: 4,56 ±0,78, 4.58 ± 1,17 can 7,86 ± 131. Indeks Apoptosis hati ketiga kelompok bayi tikus itu adalah sebagai berikut: 2.81 ± 1,18,5,36± 1,37 dan 7,50± 1,43.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberian minum alcohol sesekali dosis tinggi (binge-patterny pada tikus Wistar hamil, menurunkan IGF-} dan ALDH, meningkatkan Apoptosis serta mengakibatkan Fetal Alcohol Syndrome pada bayinya. (pps.unud/IT)