Ni Nyoman Tri Sukarsih : " METAFORA. KONSEPTUAL PADA PERUMPAMAAN INJIL, LUKAS: KAJIAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA "
Jumat, 18 Desember 2015. Program Pascasarjana kembali mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Promovenda Dra. Ni Nyoman Tri Sukarsih, M.Hum dari Program Doktor Linguistik dengan disertasinya yang berjudul " METAFORA. KONSEPTUAL PADA PERUMPAMAAN INJIL, LUKAS: KAJIAN PENERJEMAHAN BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA ". Acara sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
[caption id="attachment_4356" align="alignright" width="300"]
Dalam disertasinya dinyatakan bahwa Fenomena yang dikaji dalarn penelitian ini adalah tentang metafora konseptual dalam perumpamaan Injil Lukas berbahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Terkait dengan hal ini, metafora yang dimaksudkan di sini adalah metafora yang lingkupnya tidak sebatas hanya menyangkut bahasa, tetapi juga menyangkut nalar dan tindakan (Malmkjaer, 2010: 62-64). Di samping sebagai sebuah proses, penerjemahan dalam kajian terjemahan dapat dilihat sebagai sebuah produk (Hatim dan Mason, 1990:3-4). Sebagai sebuah produk, penerjemahan dapat dilihat sebagai sebuah hasil atau sebuah karya terjemahan dari kegiatan menerjemahkan teks dari bahasa sumber (BS) ke bahasa target (BT). Lebih jauh lagi penelitian ini mengkaji produk terjemahan perumpamaan dalam Injil Lukas dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan aspek yang dikaji adalah karya terjemahan (aspek objektif) dan efek yang ditimbulkannya pada pembaca sasaran (aspek afektif). Oleh karena itu, penerjemah sangat memegang peranan penting dalam penerjemahan. Perwujudan metafora dapat ditelusuri melalui bahasa atau ungkapan metaforis (metaphorical expressions) yang digunakan untuk berkomunikasi yang didasarkan pada sistem konseptual yang sama, setidaknya dalam satu sistem bahasa yang sama. Beberapa pakar kebudayaan berpendapat bahwa metafora melalui pemetaan konseptual bersifat universal (Newmark, 1988; Schaffner, 2004; Kovecses, 2005), dan dapat ditemukan dalam semua bahasa dan budaya. Namun, setiap budaya memiliki pemetaan konseptual yang spesifik (Lakoff, 1992:40, 1993:245). Misalnya, konsep Kerajaan Surga (Lukas 13: 18) dalam bahasa Inggris di ungkapkan melalui pemetaan konseptual (selanjutnya disingkat PK): KINGDOM OF GOD IS A MUSTARD SEED, seperti pada kalimat Kingdom of God is like a mustard seed. Konsep yang sama dalam bahasa lndonesia juga dinyatakan dalam bentuk ungkapan metaforis dengan ranah sumber (selanjutnya disingkat RSu) yang sama, yaitu "Kerajaan Allah" seperti pada kalimat Kerajaan Allah se umpama biji sesawi. Perbedaan PK dalam (BS) dengan PK dalam (BT) terletak pada bentuk ungkapan metaforis yang digunakan untuk mengungkapkan konsep yang sama (Kovecses, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metafora konseptual dan mengategorikan jenis-jenis metafora konseptual yang terdapat dalam perumpamaan Injil Lukas. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis prosedur, teknik, dan metode penerjemahan dan ideologi penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dalam menerjemahkan metafora konseptual dalam perumpamaan Injil Lukas dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. (pps.unud/IT)
UDAYANA UNIVERSITY