Novena ade fredyarini soedjiwo : " MITOS BADAWANGNALA YANG DILISANKAN DI PULAU SERANGAN DENPASAR SELATAN "

Rabu, 20 Januari 2016. Program Pascasarjana kembali mengadakan sidang terbuka Promosi Doktor atas nama Promovenda Novena ade fredyarini soedjiwo, SS.,M.Hum dari Program Doktor Linguistik dengan disertasinya yang berjudul " TRADISI MITOS BADAWANGNALA YANG DILISANKAN DI PULAU SERANGAN DENPASAR SELATAN ". Acara sidang ini dipimpin oleh Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

[caption id="attachment_4400" align="alignright" width="300"]IMG_7010 Promovenda foto bersama dengan Pimpinan Sidang, Promotor, Kopromotor dan Tim Penguji setelah sidang selesai[/caption]

Dalam disertasinya dinyatakan bahwa Mitos sebagai pesan bahasa dapat membenahi dan memengaruhi kehidupan masyarakat menjadi harmonis dan sejahtera. Akan tetapi perkembangan zaman, dalam proses kehidupan menimbulkan perubahan pola perilaku. Keseimbangan alam secara perlahan mulai terhegemoni karena kebutuhan manusia tidak pernah puas. Pengaruh kehidupan modern yaitu, reklamasi sehingga menimbulkan rekonstruksi pola budaya. Made Mudana Wiguna sebagai tokoh adat berkewajiban untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Desa Serangan. Dia bersama tokoh masyarakat mendirikan Pura Batu Api, sebagai kekuatan dan keyakinan dalam kebijakan ritual untuk menciptakan Tri Hita Karana. Penelitian ini menjelaskan rumusan masalah struktur teks mitos, fungsi, makna, dan pewarisan mitos Badawangnala di Pulau Serangan. Tujuannya untuk menganalisis struktur teks mitos, memahami fungsi, mengungkap makna, dan merumuskan pewarisan mitos Badawangnala yang dilisankan di Pulau Serangan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori wacana naratif, teori mitologi, teori fungsi, teori transformasi, dan teori semiotika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis secara deskriptif-kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer berasal dari informan yang diambil secara purposif dan data sekunder dari studi dokumen. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis struktur teks diawali dari teks mitos Badawangnala yaitu, Adiparwa kemudian Watugunung, dan teks yang dilisankan oleh Made Wiguna Mudana. Teks memiliki keterkaitan dengan unsur intrinsik kebahasaan yang membangun mitos Badawangnala di Pulau Serangan yaitu pada penokohan. Analisis fungsi mengungkap fungsi dasar penciptaan teks lisan Badawanala, fungsi sebagai inspirasi pendirian  Pura Batu Api, fungsi sosial sebagai bentuk protes atas arogansi, fungsi pendidikan, fungsi kekerabatan, fungsi institusi, dan fungsi religius. Analisis makna mengungkap makna yaitu, makna sosial penguatan sikap dan perilaku budaya, makna perlawanan, makna filosofis, dan makna simbolik. Analisis pewarisan merumuskan pengorganisasian, pemberdayaan, pendokumentasian, dan pelestarian. Temuan pada penelitian ini adalah penguatan sikap dan perilaku budaya masyarakat Serangan dalam mempertahankan hak-haknya, generasi muda mampu mengedepankan kebersamaan dalam masyarakat melalui ritual, yaitu odalan. Terbentuknya Pura Batu Api sebagai kekuatan dan keyakinan dalam kebijakan ritual. (pps.unud/IT)