POLIMORFISME GEN VASCULAR ENDOTHELIAL GROWTH FACTOR REGIO PROMOTER C(-634)G SEBAGAI FAKTOR RISIKO DIABETIC RETINOPATHY PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II ORANG BALI

Rabu, 18 Februari 2015. Direktur Program Pascasarjana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)., memimpin sidang terbuka dalam acara Promosi Doktor atas nama Promovenda : dr. A.A. Mas Putrawati Triningrat, Sp.M. Wanita kelahiran Badung, 17 Oktober 1975 ini adalah dosen di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud) yang saat ini juga sebagai Sekretaris Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Unud di RSUP Sanglah. Promovenda tercatat sebagai karyasiswa di Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran sejak tahun 2010 silam.

Dalam disertasinya yang berjudul "Polimorfisme Gen Vascular Endothelial Growth Factor Regio Promoter C(-634)G Sebagai Faktor Risiko Diabetic Retinopathy Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II Orang Bali" dinyatakan bahwa Diabetic retinopathy (DR) merupakan salah satu komplikasi pada penderita diabetes mellitus (DM) berupa kelainan mikrovaskular retina yang disebabkan oleh hiperglikemia dalam jangka waktu lama. Kelainan ini merupakan salah satu penyebab kebutaan yang terjadi diseluruh dunia. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui polimorfisme gen vascular endothelial growth factor (VEGF) regio promoter c(-634)g sebagai faktor risiko DR pada penderita DM Tipe 2 (DMT2) orang Bali.

Penelitian ini menggunakan dua rancangan yaitu cross sectional analitik untuk mencari angka proporsi polimorfisme gen VEGF pada penderita DMT2 orang Bali dan penelitian case control untuk mengetahui polimorfisme gen VEGF C(-634)G sebagai faktro risiko DR. Kasus dan kontrol diambil dari sampel penelitian cross-sectional analitik. Kasus adalah penderita DMT2 dengan komplikasi DR, sedangkan penderita DMT2 tanpa komplikasi DR sebagai kontrol. Teknik yang dipakai untuk evaluasi polimorfisme adalah dengan cara sekuensing dan untuk mengukur kadar VEGF dengan cara ELISA.

Penelitian cross sectional (hospital base) mendapatkan angka DR cukup tinggi 57 orang (58,7%) dari 97 sampel penelitian. Penelitian ini menemukan adanya variasi genetik pada gen VEGF C(-634)G, dengan genotype tersering adalah CG (51,5%) dan Minor allele frequencies (MAF) untuk allele C adalah 0,34 dan allele G adalah 0,66. Penelitian case control mendapatkan polimorfisme C(-634)G sebagai faktor risiko terjadinya DR 1,815 kali (OR=1,815 CI 95%=1,077-3,057, p=0,025). Kadar VEGF yang tinggi bermakna sebagai faktor risiko DR. (OR=3,75, CI 95% 1,34-10,2 p=0,008). Rerata kadar VEGF pada genotype CG, CC dan GG, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna (p=0,245). Analisis regresi logistic menunjukkan, variabel yang paling berpengaruh sebagi faktor risiko DR adalah kadar VEGF (p=0,008), polimorfisme gen VEGF C(-634)G (p=0,036) dan tekanan darah diastolik (p=0,038).

Penelitian ini menunjukkan hasil yang bermakna antara polimorfisme gen VEGF C(-634)G dan kadar VEGF yang tinggi sebagai faktor risiko DR, sehingga hasil ini dapat dipakai sebagai bahan rujukan dalam penanganan penderita DR orang Bali. Pemantauan yang lebih ketat untuk pasien yang berisiko sangat dibutuhkan, sehingga kebutaan dapat dihambat atau dicegah.

Share This Post:
-->