PRAKTIK KEAGAMAAN UMAT HINDU DI DESA SENDURO KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
Praktik keagamaan umat Hindu di luar Bali sesungguhnya lebih brorientasi kepada praktik agama leluhur mereka. Praktek keagamaan tersebut sampai saat ini masih dilakoni walaupun keberadaannya menyebar dalam kantong-kantong wilayah, yang kalau dilihat dari jumlah sangatlah kecil. Praktik keagamaan tersebut diperkirakan mulai berlangsung pada akhir dasawarsa 1960-an, atau awal dasawarsa 1970-an. Praktik keagamaan itu semakin terasa ada peningkatan setelah ada pergantian dari masa pemerintahan orde baru ke pemerintahan reformasi, sepeti dalam pengeluaran kartu tanda penduduk (KTP), akta perkawinan, dan dokumen-dokumen sejenisnya. Hal ini tidak saja dialami pemeluk Hindu di tanah Jawa, tetapi juga umat Hindu di Kalimantan dan di Sulawesi. Hal itu pula yang menyebabkan penganut umat Hindu yang juga sebagai penduduk asli, merasa takut mengakui dirinya beragama Hindu. Dalam praktek keagamaan mereka memakai “lebel” agama Hindu, tetapi dalam kesehariannya mereka masih sangat patuh menjalankan tradisi leluhur.
Permasalahan tersebut diangkat dan dibahas dalam disertasi atas nama Promovendus I Ketut Gede Harsana, Sp.Ag., M.Si, yang di uji dalam sidang terbuka Promosi Doktor Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana pada hari ini Jumat, 13 Februari 2015.
Dalam disertasinya membahas praktik keagamaan umat Hindu di Desa Senduro, Kabupaten Lumajang. Problematik empiriknya terkait dengan fenomena praktik keagamaan umat Hindu di Desa Senduro adalah: Pertama, tekanan dari kelompok mayoritas. Kedua, kehadiran umat Hindu dari Bali menyebabkan adanya interaksi antara umat Hinduyang berada di Bali. Proses adaptasi antara tradisi lokal dan tradisi umat Hindu dari Bali, pada akhirnya mendominasi praktik keagamaan umat Hindu di Desa Senduro.
Penelitian ini mengangkat masalah (1) bagaimanakah bentuk-bentuk praktik keagamaan umat Hindu di Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, (2) faktor-faktor apa yang mendorong praktik keagamaan umat Hindu di Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, (3) makna apa yang tersirat di balik praktik keagamaan umat Hindu di Desa Senduro, Kabupaten Lumajang?. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Penelitin ini dikaji dengan mengaplikasikan teori praktik, teori subaltern, teori semiotika, dan teori identitas.
UDAYANA UNIVERSITY