Promosi Doktor Program Doktor Ilmu Kedokteran: Nenden Lilis Setiasih

Rabu, 6 November 2019, bertempat di Aula Gedung Pascasarjana Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran mengadakan Sidang Promosi Doktor atas nama Nenden Lilis Setiasih dengan judul Disertasi " PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SEMANGGI (MARSILEA CRENATA C.PRESL) ORAL DAPAT MEMPERBAJKl PENUAAN KULIT MELALUI PENURUNAN EKSPRESI MMP-l, MMP-3 DAN PENINGKATAN ER-α, ER- β, SMAD3 PADA KULIT TIKUS WISTAR OV ARIEKTOMI ".  
Pada penelitiannya Proses penuaan (aging) pada wanita berhubungan dengan penurunan kadar estrogen yang berdampak negatif terhadap struktur dan fungsi kulit. Ekstrak daun semanggi (Marsilea Crenata CPresl) adalah sumber fitoestrogen yang mengandung isoflavonoid, terutama genistein yang bersifat estrogenik dan anti-estrogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme efek anti-aging dari ekstrak daun semanggi pada kulit model tikus (Rattus norvegicus) galur Wistar yang diovariektomi.
Jenis penelitian adalah eksperimental dengan Post-test Only Control Group Design. Subjek meliputi 36 ekor tikus galur Wistar, umur 10-12 minggu, berat badan 150 gram. Subjek dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol (18 ekor) dan kelompok perlakuan (18 ekor), yang kedua kelompok tersebut dilakukan ovariektomi. Kelompok kontrol diberikan pakan dan plasebo, kelompok perlakuan diberikan pakan dan ekstrak daun semanggi dengan dosis 50 mg per kg/BB/hari selama 28 hari. Darah tikus dari kedua kelompok diambil untuk dilakukan pemeriksaan kadar hormon estrogen. Kulit tikus dari kedua kelompok dibiopsi, kemudian jaringan dennis diisolasi untuk diukur tingkat ekspresi MMP-1, MMP-3, ER-α, ER-β, dan Smad3 dengan metode immunohistokima.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pada kelompok kontrol dan perlakuan didapatkan hasil sebagai berikut: ekspresi MMP-1 pada kelompok kontrol (35,10%) dan perlakuan (17,46%) dan ekspresi MMP-3 pada kelompok kontrol (31,20%) dan perlakuan (15,41). Hasil ekspresi ER-α pada kelompok kontrol (15,38%) dan perlakuan (32,85%) dan ekspresi ER- β pada kelompok kontrol (17,14%) dan perlakuan (41,01%). Hasil ekspresi Smad3 pada kelompok kontrol (16,20%) dan perlakuan (35,08%). Kadar hormon estrogen pada kelompok kontrol (11,94 pg/ml) dan perlakuan (22,45 pg/ml).
Simpulan: Pemberian ekstrak daun semanggi diketahui menurunkan ekspresi MMP-1 dan MMP-3 dan rneningkatkan ekspresi ER-α dan ER-β, serta Smad3 pada tikus galur Wistar yang diovarektomi. Peneliti menyarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek pemberian esktrak daun semanggi terhadap ekspresi reseptor estrogen dan protein lainnya yang terkait proses penuaan kulit pada hewan model tikus atau manusia menopause agar dapat diketahui mekanisme jalur pensinyalan sel pada bidang anti-aging secara komprehensif.