Promosi Doktor Program Doktor Ilmu Lingkungan: I Nyoman Sudipa

Jumat, 17 Juli 2020, bertempat di Aula Gedung Pascasarjana Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan mengadakan Sidang Promosi Doktor atas nama I Nyoman Sudipa dengan judul Disertasi "PENGELOLAAN LINGKUNGAN DI KAWASAN PARIWISATA NUSA PENIDA, BALI "

Pada penelitiannya Pertumbuhan pariwisata mempengaruhi daya dukung lingkungan khususnya daya dukung lahan dan air dan menimbulkan alih fungsi lahan yang akan mengurangi ketersediaan lahan pertanian. Pariwisata juga menimbulkan dampak penurunan kualitas sumber daya air serta mempengaruhi kondisi sosial budaya masyarakat Nusa Penida. Untuk merumuskan sistem pengelolaan lingkungan perlu melibatkan pemangku kepentingan terkait secara partispatif. Penelitian ini difokuskan pada :
(1) bagaimana daya dukung lahan dan air di Nusa Penida setelah perkembangan pariwisata,
(2) bagaimana dampak kegiatan pariwisata terhadap kondisi lingkungan hidup di Kawasan Pariwisata Nusa Penida, dan
(3) bagaimana rumusan model pengelolaan lingkungan di Kawasan Pariwisata Nusa Penida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status daya dukung lahan di Nusa Penida defisit. Pada tahun 2018 defisit sebesar 14.848,3 ha dan tahun 2028 difisit sebesar 19.177,3 ha.

Status daya dukung lahan di Nusa Penida berdasarkan jejak ekologis defisit sebesar 12.261,58 ha. Status daya dukung air di Nusa Penida surplus baik yang bersumber dari curah hujan, 10% pemanfaatan mata air (Mata Air Penida+Guyangan), curah hujan+10% pemanfaatan mata air (Mata Air Penida+Guyangan) dan curah hujan+ seluruh potensi mata air di Nusa Penida yang diproyeksikan dari tahun 2018 sampai tahun 2028.Alih fungsi lahan di Nusa Penida dari tahun 2003 sampai tahun 2019 mencapai 164,84 ha atau laju alih fimgsi lahan di. Nusa Penida sebesar 0,85%. Hasil analisis kualitas air menunjukkan bahwa kualitas air sumur, mata air dan air laut hasil uji sampel tahun 2019 secara kualitas relatif lebih baik dibandingkan dengan Tahun 1998 berdasarkan Peratw-an Gubemur Bali No. 16 Tahun 2016.

Dampak sosial budaya meliputi
(1) penggerusan nilai lingkungan sosial budaya,
(2) memudarnya ruang-ruang sosial masyarakat,
(3) menyempitnya mang budaya dan relegi,
(4) konflik sosial, dan
(5) menurunya nilai-nilai budaya.

Model pengelolaan lingkungan di Kawasan Pariwisata Nusa Penida dibentuk berdasarkan inisiatif pemerintah dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Daya dukung lahan dan air di wilayah sempit dan kering menggunakan pendekatan dan analisis data primer untuk jenis komoditas dan komoditas untuk jejak ekologis. Penelitian ini menggunalcan metode dan analisis yang komprehensif yang diramu sebagai model pengelolaan lingkungan secara partisipatif.