S2 Kajian Budaya Unud, Study Tour ke USD Yogyakarta

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) secara resmi melepas keberangkatan 9 orang mahasiswa S2 dan 2 dosen pendamping Program Studi Kajian Budaya Universitas Udayana (UNUD) yang akan melaksanakan Study Tour di Univeritas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Kesembilan mahasiswa tersebut antara lain, I Ketut Sutar Wiyasa, I Made Dewi Antari, Pammuda, Paulus Jeramun, Irsan Basri, Kadek Dedi Prawira, Kemala Taufiq, Ni Putu Ayu Rastiti dan I PutuPuspa Artayasa. Sementara duaDosen pendamping, Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S yang sekaligus Ketua Program Studi S2 Kajian Budaya Unud dan Dr. I Gusti Gde Arsana. Acara pelepasan yang dikemas secara sederhana tersebut berlangsung di Ruangan Rapat Direktur Program Pascasarjana Unud, Jl. PB. Sudirman, Denpasar, Kamis (25/04/13). Studi tour ini akan berlangsung selama tiga hari ini, yakni terhitung mulai tanggal 26-28 April 2013. Dalam sambutan singkat di depan mahasiwa dan dosen pendamping, Ibu Direktur menjelaskan Studi Tour merupakan Program tahunan yang tidak tercantum dalam kalender akademik Udayana. “Memang kegiatan semacam ini (studi tour; red), tidak tercantum dalam kalender akademik Universitas Udayana. Namun demikian, sudah beberapa tahun terakhir ini, Studi Tour sudah dijadikan semacam rutinitas karena memang memiliki manfaat yang praktis,” katanya. Dikatakanya,Study Tour merupakan kegiatan positif yang layak didukung dan diberi apresiasi. “Saya kira ini kegiatan positif  yang harus didukung. Ada banyak manfaat yang bisa kita ambil, baik untuk mahasiswa itu sendiri maupun institusi. Khusus untuk institusi, tentu ini merupakan salah satu bentuk promosi bagi kampus Unud. Karena itu atas nama pimpinan universitas, saya juga menyampaikan terimakasih kepada dosen pendamping,” jelasnya. Diakhir sambutannya, wanita yang selalu tampil anggun ini meminta agar kegiatan Studi Tour ini dijalankan dengan baik.  Setidaknya selama kegiatan Studi Tour berlangsung, para mahasiswa harus mampu menjaga diri dan menjaga sikap, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bangga dikunjungi Prodi S2 Kajian Budaya Unud Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Yogyakarta  Prof. Dr. Augustinus Supratiknya, mengaku bangga karena dikunjungi mahasiswa dan dosen Program Studi (Prodi) S2 kajian Budaya Univeritas Udayana. “Ini suatu kehormatan, salah satu kampus besar yang dimiliki bangsa ini mengunjungi Pascasarjana Ilmu Religui dan Budaya USD. Saya harap kunjungan ini memberi dampak positif bagi kami (usd; red), dan terus dilanjutkan pada masa yang akan datang,” demikian Supratiknya, saat menerima Rombongan mahasiswa dan Dosen Unud, di ruangan Direktur Pascasarjana Usd, Jumat (26/7). Dia menjelaskan Program Magister IImu Religi dan Budaya di Usd hampir mencapai umur 10 tahun. Sebagai salah satu perintis program studi lintas disiplin di bidang ilmu-ilmu social ­kemanusiaan, program ini ingin mencairkan kembali dialog keilmuan sosial kemanusiaan yang cenderung terkotak-kotak. Pencairan kembali ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas komunikasi akademik dan keilmuan dalam dunia akademik yang selama ini terasing karena pengelolaan pengajaran ilmu sosial kemanusiaan yang terlalu mengandalkan basis disipliner. “Dan sebagai bidang kajian, kami mengambil budaya dan religi sebagai bidang kajiannya bukan Cultural Studies, walau secara substansi memiliki banyak kesamaan,” tandasnya Kehadiran program semacam ini diharapkan bisa ikut mendorong terwujudnya budaya dan masyarakat Indonesia yang komunikatif-emansipatif sehingga bisa mempercepat proses demokrasi dan pembentukan masyarakat sipil di Indonesia. “Dalam perjalanannya yang hampir sepuluh tahun, kami melihat program ini mampu membangun komunikasi akademik yang lebih cair.Namun dari sisi lain program ini juga menemukan bahwa untuk mencapainya orang membutuhkan landasan - landasan elementer yang tidak bisa dilewati begitu saja. Pengabaian pendasaran itu hanya akan melahirkan kajian lintas disiplin yang superfisial,” katanya. Pada tempat yang sama ketua Program Studi S2 Kajian Budaya Unud Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., menjelaskan keputusan memilih Universitas Sanata Dharma sebagai universitas tujuan studi tour, didasarkan pada pertimbangan yang matang. “Pada tahun sebelumnya, kami telah melakukan kerjasma dengan Universitas Gajah Mada (UGM), dan tahun ini kami ingin mencari suasana yang baru. Pertimbangannya tentu Usd juga adalah salah satu kampus yang mengajarkan mahasiswanya tentang-tentang ilmu dan teori Cultural Studies,” katanya.